Konus.id, PPU – Pembenahan jalan usaha tani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dinilai memerlukan pendekatan yang lebih inovatif dan efisien. Sekretaris Komisi III DPRD PPU, Sariman, menyoroti pentingnya penggunaan material yang tepat agar jalan tidak cepat rusak dan tetap bisa dilalui petani untuk mengangkut hasil panen.
Menurutnya, hanya mengandalkan alat berat tanpa material pendukung membuat jalan mudah rusak, apalagi saat musim hujan.
“Kalau cuma didorong pakai alat berat tanpa material, ya nggak akan tahan lama. Begitu hujan turun, jalan sudah nggak bisa dilewati lagi,” ujar Sariman, (13/03/2025).
Ia menegaskan bahwa setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) di desa maupun kecamatan seharusnya tidak hanya diberi alat berat, tetapi juga anggaran material agar hasil pengerjaan jalan lebih berkualitas.
“UPT itu dimodali juga dengan material. Jadi bukan hanya alat, tapi juga bahan. Supaya hasilnya lebih bagus dan bertahan lama,” jelasnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan Sariman adalah penggunaan latrit, sejenis material alami mirip tanah liat berwarna merah yang memiliki struktur keras seperti batu koral. Material ini dinilainya lebih ekonomis dan cocok untuk konstruksi jalan tani.
“Latrit itu tanah merah yang keras, mirip batu bata tapi nggak pecah. Kalau dipakai, biayanya jauh lebih murah dibanding beli koral dari luar seperti Palu,” terangnya.
Ia menyebut material ini sudah tersedia di wilayah Kecamatan Babulu, dan bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun jalan tani yang kuat dan hemat anggaran.
“Daripada kita beli mahal, lebih baik memanfaatkan sumber daya lokal seperti latrit. Hemat biaya dan cukup kuat untuk jalan tani,” tutupnya.(aw/adv/dprd/ppu)