AdventorialDPRD KALTIM

Rute Penerbangan Internasional Samarinda-Kuala Lumpur 2026 Didukung DPRD Kaltim: Percepat Pembenahan Wisata untuk Maksimalkan Dampak Ekonomi

174
×

Rute Penerbangan Internasional Samarinda-Kuala Lumpur 2026 Didukung DPRD Kaltim: Percepat Pembenahan Wisata untuk Maksimalkan Dampak Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi(ist)

Konus.id Samarinda– Pembukaan rute penerbangan langsung internasional Samarinda-Kuala Lumpur mulai Februari 2026 di Bandara APT Pranoto, yang kini berstatus internasional berdasarkan KM 37/2025, mendapat sambutan hangat DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai peluang konektivitas dan pertumbuhan ekonomi. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menilai Samarinda siap dengan fasilitas hotel dan penunjang, tapi desak perkuatan destinasi wisata seperti Teras Samarinda, Citra Niaga, Masjid Raya, Tepian Mahakam, Susur Sungai Mahakam, serta Desa Budaya Pampang—termasuk pembersihan Sungai Karang Mumus—untuk tingkatkan kenyamanan turis, tambah PAD, dan posisikan Kaltim sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara.

Rencana dibukanya rute penerbangan langsung internasional Kuala Lumpur-Samarinda di Bandara APT Pranoto mendapat dukungan dari DPRD Kaltim.

Penerbangan yang ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2026 itu dinilai menjadi peluang besar untuk mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyatakan Samarinda telah siap menerima penerbangan internasional. Ia menilai fasilitas umum seperti hotel dan sarana penunjang lainnya sudah memadai untuk mendukung aktivitas wisatawan.

“Kita sambut baik rute internasional Samarinda-Kuala Lumpur. Dari sisi kesiapan kota, menurut saya sudah sangat layak,” kata Subandi.

Meski demikian, ia mengingatkan agar sektor pariwisata terus dibenahi agar kunjungan wisatawan mancanegara berdampak maksimal. Mulai dari destinasi wisata, transportasi, hingga infrastruktur penunjang diminta untuk terus ditingkatkan.

“Wisata kita perlu diperkuat. Tempat-tempat baru dan layanan transportasi yang baik akan membuat turis lebih nyaman,” tegasnya.

Subandi menyebutkan beberapa titik yang sudah mulai menunjukkan perkembangan, seperti Teras Samarinda, revitalisasi Citra Niaga, Masjid Raya, hingga penataan kawasan Tepian Mahakam. Ia juga menyoroti potensi wisata lain seperti Susur Sungai Mahakam dan Desa Budaya Pampang.

“Kalau Sungai Karang Mumus dibersihkan dan dikembangkan jadi objek wisata, itu bisa menambah PAD,” ujarnya.

Bandara APT Pranoto sendiri telah menyandang status bandara internasional berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan KM 37/2025.

Dengan penetapan itu, operasional penerbangan internasional wajib dimulai paling lambat enam bulan setelahnya. Maskapai Malindo Air (Batik Air Malaysia) menjadi pihak yang berminat membuka rute perdana tersebut.

Saat ini, berbagai persiapan masih berlangsung, termasuk perbaikan fasilitas terminal kedatangan internasional serta penyiapan SDM Imigrasi dan Bea Cukai.

Kepala Bandara APT Pranoto, I Kadek Yuli Sastrawan, menyebut verifikasi akan dilakukan setelah seluruh fasilitas rampung, sebelum maskapai mengajukan izin rute ke Kementerian Perhubungan.

Pembukaan rute internasional ini diharapkan memperluas peluang ekonomi dan pariwisata Samarinda, sekaligus memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara di masa mendatang.(aw/adv/dprdkaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *