Konus.id, Samarinda – Menyikapi berkurangnya kontribusi sektor pertambangan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Ronald Stephen Lonteng, mendorong pemerintah kota untuk lebih serius menggali potensi PAD murni dari sektor pajak dan jasa.
Ia menilai ketergantungan pada sektor tambang dalam jangka panjang berisiko, terutama di tengah kebijakan pembatasan eksploitasi sumber daya alam serta keterbatasan cadangan yang tersedia.
“Kalau nggak ada tambang, yang ditargetkan menjadi PAD ada pada sektor pajak dan jasa. Kita coba mendapatkan PAD murni dari sektor itu,” ujarnya.
Ronald mengusulkan agar strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan dari sektor seperti pajak restoran, hotel, hiburan, dan jasa layanan lainnya terus ditingkatkan. Menurutnya, sektor-sektor ini cukup prospektif seiring tumbuhnya aktivitas ekonomi dan layanan masyarakat di kota.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga, terutama peran Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam mendata, mengawasi, dan melakukan inovasi dalam pelayanan pajak.
“Mudah-mudahan kita bisa mempertahankan PAD dari sektor-sektor murni kita,” tambahnya.
Upaya penguatan PAD murni ini sejalan dengan arah pembangunan yang sedang didorong pemerintah kota melalui RPJMD, yang menekankan pentingnya kemandirian fiskal sebagai indikator utama tata kelola pemerintahan yang berkelanjutan.
Dengan meningkatnya kontribusi sektor pajak dan jasa, Ronald berharap Kota Samarinda dapat memperkuat kapasitas fiskalnya guna membiayai pembangunan dan pelayanan publik tanpa ketergantungan tinggi pada sektor ekstraktif.
(Wd/adv/dprd/smd)