Konus.id, Samarinda – Pemangkasan anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) menuai respons keras dari berbagai pihak, termasuk dari anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin. Rencana pengurangan ini dianggap dapat berdampak luas, khususnya pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim yang bergantung pada dukungan pendidikan.
“Saya akan mencoba perjuangkan itu, pendidikan itu penting dan seharusnya tidak boleh dikurangi tanpa ada hal mendesak,” ujar Fuad. Dalam pernyataannya, Fuad menekankan bahwa pendidikan adalah fondasi penting bagi kemajuan daerah yang seharusnya mendapatkan prioritas anggaran yang cukup.
Dia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa pemangkasan anggaran ini akan berimbas pada penurunan jumlah penerima beasiswa, dari yang sebelumnya 47 ribu mahasiswa kini akan lebih difokuskan kepada 20 ribu penerima dari kalangan masyarakat miskin.
“SDM kalau tidak diperkuat bagaimana bisa memajukan daerah, karena itu adalah indikator kemajuan untuk daerah,” jelasnya.
Berdasarkan data yang ada, anggaran beasiswa tahun ini hanya dialokasikan sebesar 40 persen dari tahun lalu, yaitu sekitar Rp. 200 miliar pada APBD Murni, dengan tambahan Rp. 20 miliar pada APBD Perubahan, yang masih jauh dari anggaran tahun sebelumnya. Fuad menambahkan, ini adalah langkah yang bisa menghambat pengembangan SDM dan kesempatan pendidikan bagi generasi muda di Kaltim
“Ini mestinya tidak boleh dikurangi karena ini sarana untuk membantu masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan,” pungkasnya.
Fuad menerangkan, Pemotongan anggaran ini menjadi sorotan lantaran pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam menggerakkan pembangunan dan kemajuan daerah di era transformasi ibu kota negara baru.