oleh Syifa panca putri
Nilai Dasar Perjuangan HMI pada dasarnya berfungsi sebagai kompas moral dan intelektual yang menuntun setiap kader dalam memahami dirinya serta menafsirkan kondisi sosial yang ia jalani. Menguasai nilai-nilai tersebut tidak berhenti pada pengertian konseptual tentang Tuhan, alam, dan manusia; yang jauh lebih penting adalah bagaimana nilai itu mengalir dalam laku hidup sehari-hari dalam berpikir, menentukan sikap, dan menjalankan tanggung jawab moral sebagai pribadi yang sadar akan peran kepemimpinannya.
Dalam pandangan NDP, kepemimpinan tidak disempitkan pada jabatan atau kemampuan mengendalikan orang lain. Kepemimpinan justru tumbuh dari kedewasaan batin dari karakter yang berakhlak, kepekaan moral, serta kepedulian sosial yang berkembang melalui proses pembinaan. Sosok pemimpin ideal menurut HMI ialah mereka yang hadir membawa pencerahan, menegakkan martabat manusia, dan memberikan manfaat bagi lingkungannya. Ciri-ciri tersebut sejalan dengan amanah kekhalifahan, yang menuntut integritas serta keadilan dalam setiap tindakan.
Perubahan sosial merupakan tahap berikutnya setelah seseorang berhasil menata kualitas dirinya. Pengetahuan dan nilai menjadi sumber energi untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, sekaligus menjadi pengingat agar kebebasan tidak digunakan semaunya. Di tengah dinamika sosial yang terus berubah, kader HMI diharapkan tampil sebagai pelaku perubahan yang bekerja nyata, bukan sekadar menyampaikan kritik tanpa solusi. Transformasi membutuhkan keberanian moral, ketekunan, dan kesadaran bahwa perubahan besar dimulai dari upaya memperbaiki diri.
Dalam perspektif NDP, ilmu dan kebebasan menempati posisi yang saling melengkapi. Ilmu bukan sekadar simbol kecerdasan atau alat meraih posisi sosial, tetapi merupakan sarana menegakkan kebenaran dan memberi manfaat bagi sesama. Kebebasan pun harus dijalankan dalam bingkai nilai kemanusiaan dan keimanan. Di sinilah peran ilmu menjadi penting: menjaga agar kebebasan tetap berada dalam batas yang benar dan tidak bermuara pada tindakan yang merugikan.
Pada akhirnya, menghayati NDP adalah perjalanan panjang yang memerlukan keseriusan dan keteguhan. Seorang kader dituntut untuk menyatukan nilai-nilai keagamaan, pembentukan karakter, dan komitmen sosial dalam praksis hidupnya. Hanya dengan cara itu perjuangan HMI dapat memberikan dampak nyata, bukan sekadar berhenti sebagai slogan. Inti dari seluruh proses ini ialah membentuk pemimpin yang berpijak pada nilai dan mampu mendorong perubahan sosial yang lebih adil, manusiawi, dan berkeadaban.
















