Konus.id, Samarinda – KOHATI Syariah dan PSGA UINSI sukses mengadakan Diskusi Publik dalam Rangka Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dengan tema “Stop Kekerasan, Mulai Perubahan: Membangun Kesadaran Kolektif Untuk Menciptakan Lingkungan yang Aman” yang dilaksanakan di Hope Coffee, Samarinda Seberang.
Diskusi ini dihadiri oleh kader HMI dan KOHATI se-UINSI Samarinda serta mengundang pemateri dari PA HMI Cabang Samarinda oleh Aulia Wanda Devania dan KOHATI CABANG SAMARINDA oleh Rizki Amelia serta perwakilan Tim PSGA Ibu Rega yang juga sebagai Koordinator Divisi Pencegahan Pada Satgas PPKS UINSI Samarinda.
Rahman Fadhil Subehan selaku Ketua Umum Komisariat Syariah mengapresiasi sebesar-besarnya diskusi publik yang di adakan oleh Kohati Syariah.
“Saya sangat mengapresiasi sebesar-besarnya kepada segenap fungsionaris kohati Syariah yang telah menggagas dan menginisiasi diskusi publik ini, ini artinya bahwa kohati Syariah memiliki kepedulian dan keseriusan dalam menanggapi persoalan mengenai kekerasan yang berbasis gender, harapan saya kohati Syariah terus konsisten dalam mengawal isu-isu yang berbasis gender serta terus konsisten di jalur Kebermanfaatan. YAKUSA! ”
Mengenai kondisi forum, audiens sangat antusias dan aktif dalam menyampaikan pendapat serta pertanyaan mengenai isu-isu aktual baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun di perguruan tinggi.
Lebih lanjut ketua Kohati syari’ah menyampaikan harapan kepada seluruh kader-kader Kohati di lingkungan HMI UINSI Samarinda.
“Bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah dan upaya bagi Kohati Komisariat Syariah UINSI Samarinda khususnya dan kader Kohati pada umumnya untuk melawan dan menjadi garda terdepan bagi pencegahan serta menyuarakan hak-hak korban yang mengalami tindak kekerasan baik secara fisik maupun psikis serta kami ingin mendukung dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif baik di tengah masyarakat maupun di kampus terutama di UINSI Samarinda.” Tutur Amelia Anggraini selaku ketua Kohati syari’ah. (Konus.id)
