Konus.id Samarinda – Meskipun APBD Kalimantan Timur (Kaltim) 2026 mengalami penyusutan drastis akibat pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD), Pemerintah Provinsi tetap mengalokasikan dana besar untuk program pendidikan gratis, yang mendapat sambutan positif dari DPRD. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyoroti bahwa inisiatif ini menunjukkan prioritas utama pada pengembangan sumber daya manusia, bahkan di tengah keterbatasan anggaran yang memaksa penyesuaian pada sektor infrastruktur.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kaltim karena tetap mempertahankan program pendidikan gratis meski APBD 2026 mengalami penurunan signifikan.
Program GratisPol 1, yang mencakup pembebasan biaya pendidikan untuk siswa SMA, SMK, SLB hingga mahasiswa S1–S3, tetap dianggarkan sebesar Rp2,09 triliun. Jumlah ini bahkan lebih besar dibandingkan sebagian belanja fisik dan infrastruktur.
“Di tengah pemotongan TKD, komitmen Pemprov mempertahankan pendidikan gratis sangat luar biasa,” ujar Syarifatul.
Ia menambahkan, meski pembangunan infrastruktur harus mengalami penyesuaian, namun keberlanjutan layanan pendidikan gratis menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membangun generasi emas Kaltim.
“Anak-anak Kaltim tetap dibebaskan dari biaya UKT. Ini bentuk nyata komitmen pemerintah meningkatkan kualitas SDM,” katanya.
Menurut Syarifatul, kebijakan mempertahankan GratisPol sejalan dengan visi misi Gubernur untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di daerah.
“Pemerintah tetap konsisten membantu masyarakat. Pendidikan adalah fondasi utama pembangunan masa depan,” terangnya.
DPRD Kaltim berharap kondisi keuangan daerah kembali stabil sehingga sektor infrastruktur dan layanan publik di seluruh kabupaten/kota dapat kembali berjalan optimal.(aw/adv/dprdkaltim)














