Konus.id, PPU— Rencana pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake yang berada di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, hingga kini belum terealisasi, meski sebelumnya sempat masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Raup Muin, menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal dan memperjuangkan pelaksanaan pembangunan bendung tersebut. Menurutnya, infrastruktur pengairan itu sangat penting guna mendukung sektor pertanian dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah selatan PPU.
“Dari dulu kita sudah mendorong realisasinya, tapi sepertinya terkendala di pembiayaan karena anggarannya sangat besar. Kalau hanya mengandalkan APBD daerah, tentu tidak akan sanggup,” ujar Raup, Rabu (6/8/2025).
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake diperkirakan memerlukan anggaran sekitar Rp1,6 triliun. Nilai tersebut mencakup pembebasan lahan, pembangunan jaringan irigasi, dan konstruksi bendung utama.
Apabila terealisasi, bendung itu diproyeksikan dapat mengaliri sekitar 21 ribu hektare lahan pertanian di wilayah PPU dan Paser. Peningkatan cakupan irigasi tersebut dinilai akan memperkuat produktivitas pertanian dan mendukung upaya swasembada pangan.
“Itu pasti kita kawal terus, apalagi manfaatnya langsung dirasakan masyarakat petani dan menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas Raup.
Ia menambahkan, DPRD PPU terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, serta Pemerintah Kabupaten Paser, agar proyek tersebut kembali mendapat prioritas pelaksanaan.
“Kita sudah beberapa kali melakukan koordinasi lintas daerah dan kementerian. Insyaallah, dengan dorongan bersama, proyek ini bisa segera terealisasi,” ujarnya.(aw/adv/dprd/ppu)














