Blog

Fuad Dorong Penyuluhan HIV di Kaltim Lebih Intensif untuk Lawan Stigma dan Tingkatkan Deteksi Dini

185
×

Fuad Dorong Penyuluhan HIV di Kaltim Lebih Intensif untuk Lawan Stigma dan Tingkatkan Deteksi Dini

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin. (Foto: Ist)  

Konus.id Samarinda – Rendahnya pemahaman masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) tentang HIV membuat informasi keliru mudah menyebar, sehingga Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, mendesak Dinas Kesehatan untuk memperluas dan menyempurnakan edukasi pencegahan. Pendekatan yang lebih tepat sasaran diperlukan untuk menjangkau kelompok berisiko tinggi, termasuk generasi muda yang rentan akibat perubahan pola pergaulan, sambil memperkuat deteksi dini guna cegah penyebaran lebih luas dan kurangi kekhawatiran orang tua.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, meminta Dinas Kesehatan Kaltim memperkuat edukasi terkait HIV karena tingkat pemahaman masyarakat dinilai masih rendah.

Kondisi ini membuat warga mudah terpengaruh informasi keliru mengenai cara penularan dan pencegahannya.

Fuad mengatakan Komisi IV selama ini telah mendorong pemerintah meningkatkan penyuluhan kesehatan, namun pelaksanaannya masih perlu diperluas dan dibuat lebih spesifik agar menyentuh kelompok masyarakat yang paling berisiko.

“Informasi yang disampaikan harus lebih spesifik dan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ia menilai penyuluhan tidak cukup dilakukan secara umum, tetapi harus menyesuaikan perkembangan sosial dan pola hidup masyarakat saat ini. Edukasi yang tepat diyakini dapat membantu masyarakat memahami risiko HIV secara benar dan menghindari stigma.

Selain edukasi, Fuad menekankan pentingnya deteksi dini di berbagai daerah. Menurutnya, langkah ini dibutuhkan agar pemerintah dapat mengetahui kondisi penyebaran HIV secara cepat dan mencegah meluasnya penularan.

“Pencegahan akan jauh lebih efektif bila dilakukan lebih awal,” tegasnya.

Fuad juga memberi perhatian khusus pada generasi muda. Ia menyebut perubahan pola pergaulan menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus HIV di Kaltim, sehingga diperlukan pendekatan edukasi yang lebih intensif.

“Banyak yang terjadi karena pergaulan yang salah,” katanya.

Ia berharap dengan penyuluhan yang lebih masif dan deteksi dini yang berjalan maksimal, bahkan kekhawatiran masyarakat terutama para orang tua dapat berkurang.

“Kami ingin pemerintah menangani ini dengan serius agar keresahan masyarakat bisa ditekan,” pungkasnya.(aw/adv/dprdkaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *