Konus.id, PPU – Potensi besar budidaya rumput laut di tambak mendapat perhatian serius dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati. Ia menyoroti bahwa budidaya rumput laut di tambak memiliki keunggulan dalam hal frekuensi panen yang bisa dilakukan setiap bulan, sehingga potensi produksinya dinilai sangat besar.
Namun, Sujiati juga menekankan bahwa pengembangan potensi ini memerlukan dukungan berupa teknologi dan peralatan yang dapat meningkatkan kualitas hasil panen petani.
“Rumput laut di tambak dapat dipanen setiap satu bulan sekali, sehingga dari sisi produksi, potensinya lebih besar,” ujar Sujiati.
Dengan interval panen yang relatif singkat, budidaya rumput laut di tambak berpotensi memberikan hasil yang lebih melimpah dan berkelanjutan, dibandingkan metode budidaya di laut lepas yang kerap dipengaruhi oleh kondisi ombak dan cuaca ekstrem.
Potensi ini, lanjutnya, merupakan aset besar bagi PPU yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi sumber pendapatan signifikan bagi masyarakat setempat.
Namun, Sujiati juga menyayangkan bahwa hingga saat ini, sebagian besar petani rumput laut di PPU masih terbatas pada metode manual dalam proses budidaya dan pasca panen.
“Di sini, potensi rumput laut tambak sangat besar, tetapi petani masih terbatas pada metode manual,” ungkapnya.
Menurut Sujiati, penggunaan metode manual menyebabkan petani sulit menjaga kualitas hasil panen mereka secara konsisten, yang berdampak pada harga jual rumput laut yang cenderung rendah di pasar.
Melihat potensi yang besar ini, Sujiati menyatakan harapannya agar pemerintah daerah dapat memberikan dukungan konkret kepada para petani rumput laut di PPU. Ia berharap adanya program yang menyasar peningkatan produksi dan kualitas rumput laut melalui bantuan teknologi dan peralatan yang sesuai.
“Jadi, kami berharap dengan adanya dukungan, produksi dan kualitas bisa lebih meningkat,” pungkasnya. (Adv/dprd/ppu/dag)
