DPRD PPU

DPRD PPU Dorong Jaminan Pasar bagi Petani untuk Hindari Kerugian Saat Panen Raya

25
×

DPRD PPU Dorong Jaminan Pasar bagi Petani untuk Hindari Kerugian Saat Panen Raya

Sebarkan artikel ini
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Ishaq Rahman

Konus.id, PPU – Petani di Penajam Paser Utara (PPU) kembali menghadapi masalah besar terkait jaminan pasar bagi hasil panen mereka. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Ishaq Rahman, menyoroti situasi yang sering terjadi saat panen raya, di mana para petani harus mengalami kerugian besar karena tidak adanya pasar yang jelas untuk menampung produk mereka.

Ishaq mengkritik kondisi yang membuat petani harus membuang hasil panen mereka akibat harga yang jatuh, sebuah situasi yang menurutnya bisa dihindari jika pemerintah menyediakan jaminan pasar yang stabil bagi para petani.

“Ini cuma dari sisi komunitas, tapi aspek-aspek pendukung lainnya juga penting,” ujar Ishaq.

Ia menegaskan bahwa sektor pertanian memerlukan perhatian lebih dari pemerintah, khususnya dalam hal pasar dan harga jual yang kompetitif. Menurutnya, tanpa jaminan pasar yang stabil, petani akan terus menjadi pihak yang paling rentan terkena dampak ketika harga anjlok atau ketika produk pertanian tidak terserap oleh pasar.

Ishaq menjelaskan bahwa jaminan pasar adalah faktor kunci yang dapat meningkatkan keberlanjutan produksi pertanian.

“Petani juga penting, dengan harga yang kompetitif dan jaminan pasar. Kalau jaminan pasarnya ada, orang pasti produksi,” lanjutnya.

Menurutnya, ketika petani memiliki kepastian bahwa produk mereka akan terserap oleh pasar dengan harga yang layak, mereka akan terdorong untuk meningkatkan produktivitas tanpa takut mengalami kerugian. Namun, tanpa jaminan tersebut, petani menjadi pihak yang dirugikan, terutama saat hasil panen melimpah dan harga jual di pasar jatuh.

Lebih jauh, Ishaq mengkritik ketidakjelasan arah kebijakan pemerintah dalam menyediakan dukungan pasar bagi sektor pertanian lokal. Ia menyebutkan bahwa jaminan pasar bukan hanya soal pemasaran, tetapi juga bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan daerah.

Jika pasar yang jelas tersedia, maka rantai pasok pangan akan lebih stabil, dan petani tidak akan menghadapi risiko yang besar ketika memasuki masa panen.

“Kalau nggak, siapa lagi yang jadi korban? Petani lagi yang jadi korban,” tegasnya.

Ishaq menekankan bahwa petani seharusnya tidak dibiarkan menjadi korban dari ketidakpastian pasar dan harus mendapat perlindungan dari pemerintah. (adv/dprd/ppu/dag)

 

 

 

 

 

 

 

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *