Konus.id Samarinda – Kerusakan jalan poros Bontang–Sangatta yang semakin parah akibat beban kendaraan berat menghambat mobilitas dan ekonomi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras, mendesak perbaikan menyeluruh dengan konstruksi rigid beton. Ia menekankan perlunya pola pekerjaan multiyears dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk hasil yang lebih tahan lama, mengingat perawatan sementara seperti tambal-sulam tidak cukup mengatasi masalah struktural di jalur utama ini.
Kondisi jalan poros yang menghubungkan Bontang dan Sangatta kembali mendapat sorotan dari Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras.
Ia menilai kerusakan yang terjadi di sejumlah titik sudah menghambat mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi.
Menurutnya, kondisi aspal yang berlubang, bergelombang, dan terus memburuk akibat tingginya kendaraan bertonase besar menandakan perlunya penanganan yang lebih serius.
“Perbaikan komprehensif harus segera dilakukan. Banyak bagian jalan sudah tidak layak dilalui,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Agus menegaskan peningkatan kualitas konstruksi menjadi kebutuhan mendesak, terutama di jalur utama Bontang–Sangatta.
Ia mendorong Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk menerapkan konstruksi rigid beton dan mempertimbangkan pola pekerjaan multiyears agar hasil pembangunan lebih kokoh dan tahan lama.
Agus menyebut upaya perawatan sejauh ini masih sebatas tambal-sulam sehingga tidak mampu mengatasi kerusakan besar yang terjadi.
“Pemeliharaan ada, tapi skalanya kecil dan tidak menyelesaikan masalah,” tegasnya.
Ia berharap BBPJN Kaltim dapat mengajukan peningkatan konstruksi jalan tersebut kepada Kementerian PUPR, mengingat arus kendaraan menuju kawasan utara Kaltim terus meningkat.
“Dengan lalu lintas yang semakin padat, peningkatan kualitas jalan menjadi kebutuhan mendesak,” tutupnya.(aw/adv/dprdkaltim)














