AdventorialDPRD KALTIM

DPRD Kaltim Dorong Guru Lebih Aktif Pantau Karakter Siswa, Respons Kasus Perundungan di SD Samarinda

196
×

DPRD Kaltim Dorong Guru Lebih Aktif Pantau Karakter Siswa, Respons Kasus Perundungan di SD Samarinda

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud(ist)

Konus.id Samarinda – Kasus perundungan di SD Samarinda yang berujung patah kaki siswa memicu perhatian DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap peran guru di luar pengajaran formal. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syahariah Mas’ud, menekankan bahwa pengawasan perilaku dan pembentukan karakter siswa harus jadi prioritas utama agar lingkungan sekolah tetap aman dan mendukung perkembangan holistik anak.

 

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Syahariah Mas’ud, menegaskan bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga memastikan perilaku dan karakter siswa terpantau selama berada di sekolah.

 

Penegasan ini disampaikan menyusul kasus siswa SD di Samarinda yang mengalami patah kaki dan diduga menjadi korban perundungan.

 

Syahariah menilai peran pengawasan guru masih belum optimal. Ia menyebut sejumlah guru hanya fokus mengajar tanpa benar-benar memperhatikan situasi di kelas.

 

“Guru bukan hanya mengajar, tapi juga harus memberikan perhatian terhadap karakter dan perilaku murid,” ujarnya.

 

Ia menyoroti masih adanya guru yang tidak memberikan pendampingan penuh selama proses belajar. Beberapa di antaranya hanya menuliskan materi, lalu tidak lagi fokus pada aktivitas siswa.

 

“Sekarang ini masih ada guru yang sekadar hadir. Setelah memberi tugas di papan tulis, mereka sibuk mengobrol atau mengurus hal lain. Ini yang harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.

 

Untuk mencegah kejadian serupa, Syahariah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim memperkuat pembinaan terhadap guru, termasuk melalui pelatihan dan bimbingan teknis.

 

“Saya berharap Disdikbud bisa membuat bimtek untuk menegaskan kembali tugas dan fungsi guru. Dengan begitu, peristiwa hingga menyebabkan siswa cedera tidak terulang lagi,” katanya.

 

Terakhir ia mengatakan bahwa, sekolah harus memperketat pengawasan internal agar lingkungan belajar tetap aman dan kondusif bagi seluruh siswa.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *