Konus.id| Samarinda– Meski pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) tekan ruang fiskal, DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) pastikan pembangunan RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda dan RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan tetap prioritas utama untuk kuatkan layanan kesehatan dasar. Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin, tekankan komitmen pemerintah jaga progres—dengan Kanujoso hampir rampung dan AWS masih proses lanjutan—serta hati-hati dalam penyesuaian anggaran agar tak turunkan kualitas pelayanan atau perlambat pengerjaan, karena kesehatan tak boleh terhambat.
Penyesuaian anggaran akibat pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) kembali menyorot dua proyek besar rumah sakit milik Pemprov Kaltim.
DPRD menegaskan bahwa sektor kesehatan tidak boleh terkena dampak yang menghambat pembangunan.
Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin, memastikan komitmen pemerintah untuk memperkuat layanan kesehatan tetap berjalan meski ruang fiskal menyempit.
Ia menegaskan bahwa pembangunan RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dan RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo tetap berada pada jalur prioritas.
“Fokus pemerintah tetap pada penyelesaian pembangunan fisik RSUD AWS dan RSUD Kanujoso,” ujarnya.
Menurut Salehuddin, progres pembangunan RSUD Kanujoso sudah hampir selesai, sementara pengerjaan di RSUD AWS masih berjalan dan membutuhkan tahapan lanjutan. Karena itu, penyesuaian anggaran tidak boleh menggeser prioritas kedua proyek tersebut.
“Kanudjoso hampir rampung, AWS masih berproses. Penyesuaian anggaran tetap dilakukan, tetapi tidak boleh mengganggu pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan anggaran di sektor kesehatan harus diterapkan dengan sangat hati-hati. Pemangkasan yang salah sasaran dapat berpengaruh pada kualitas layanan maupun kecepatan pembangunan.
“Kesehatan adalah layanan dasar. Penyesuaian apa pun jangan sampai menurunkan kapasitas layanan atau memperlambat pembangunan yang sedang berjalan,” tandasnya.(aw/adv/dprdkaltim)














