AdventorialDPRD KALTIM

Usulan Pendidikan Lingkungan Presiden Prabowo Didukung DPRD Kaltim: Integrasikan ke Kurikulum untuk Bangun Karakter Ekologis Siswa

188
×

Usulan Pendidikan Lingkungan Presiden Prabowo Didukung DPRD Kaltim: Integrasikan ke Kurikulum untuk Bangun Karakter Ekologis Siswa

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. (Ist)

Konus.id Samarinda– Dorongan Presiden Prabowo Subianto agar pendidikan lingkungan hidup dimasukkan ke materi pembelajaran sekolah disambut positif DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), terutama di tengah ancaman bencana akibat kerusakan alam seperti deforestasi dan rusaknya daerah aliran sungai. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, sepakat bahwa ini krusial untuk bangun etika lingkungan sejak dini, dengan integrasi nilai ekologis ke berbagai mata pelajaran, penyesuaian kurikulum, peningkatan kapasitas guru, dan kegiatan praktik kontekstual—sebagai pencegahan jangka panjang agar generasi muda lebih peduli tata kelola alam dan siap hadapi tantangan masa depan.

Dorongan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memasukkan pendidikan lingkungan hidup ke dalam materi pembelajaran sekolah mendapat dukungan dari DPRD Kaltim.

Komisi IV menilai langkah tersebut penting di tengah meningkatnya ancaman bencana akibat kerusakan alam.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menyatakan bahwa berbagai bencana di sejumlah daerah, termasuk di Sumatera, menunjukkan betapa lemahnya kesadaran menjaga lingkungan.

“Saya sangat sepakat dengan arahan Presiden. Bencana yang terjadi belakangan ini menegaskan pentingnya membangun etika lingkungan sejak dini,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pendidikan lingkungan tidak boleh hanya menjadi materi tambahan, tetapi menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa.

Menurutnya, nilai-nilai ekologis perlu diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran agar siswa memahami pentingnya menjaga alam dalam kehidupan sehari-hari.

Damayanti juga menilai bahwa implementasi kebijakan tersebut harus diiringi penyesuaian kurikulum, peningkatan kapasitas guru, serta kegiatan sekolah yang lebih berorientasi pada praktik.

Ia mencontohkan bahwa Kaltim, yang menghadapi tekanan ekologis seperti deforestasi dan kerusakan daerah aliran sungai, membutuhkan pembelajaran lingkungan yang lebih kontekstual.

“Pendidikan harus menghubungkan teori dengan kondisi nyata di sekitar siswa. Dengan begitu, kesadaran ekologis akan tumbuh lebih kuat,” jelasnya.

Damayanti menambahkan bahwa pendidikan lingkungan yang konsisten dapat menjadi upaya pencegahan bencana jangka panjang.

Bahkan, anak-anak yang mendapat pembelajaran tentang keberlanjutan sejak dini diyakini akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap tata kelola alam.

Komisi IV berharap kebijakan ini tidak hanya menjadi wacana nasional, tetapi benar-benar diterapkan secara sistematis agar generasi Kaltim lebih siap menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.(aw/adv/dprdkaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *