Konus.id, Samarinda – Proyek Terowongan Samarinda kembali disorot dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda saat pembahasan pelaksanaan APBD 2024. Anggota DPRD Kota Samarinda, Iswandi, menilai arah proyek tersebut belum jelas hingga pertengahan tahun berjalan.
Iswandi menegaskan bahwa sikap kritis merupakan bagian dari kontribusi legislatif dalam pembangunan, bukan serangan personal, serta merupakan tugas konstitusional anggota dewan dalam mengawal kebijakan publik.
Pembangunan itu kan perlu partisipasi. Ya, kita berpartisipasi dengan menjalankan tugas dan fungsi kita, tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kritik harus dipandang sebagai dorongan perbaikan dan transparansi agar masyarakat memahami arah kebijakan pemerintah kota.
Yang namanya kritik itu ya untuk membangun. Kalian lihat sendiri lah ya bagaimana. Tentunya kita sama-sama mau yang baik, lanjutnya.
Sorotan ini muncul seiring meningkatnya perhatian publik atas insiden longsor di sisi kanan pintu masuk Terowongan Samarinda, tepatnya di Jalan Sultan Alimuddin. Iswandi meminta agar proyek multiyears tersebut diaudit menyeluruh demi memastikan pelaksanaannya akuntabel dan terbuka.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa DPRD tetap menjalankan fungsi pengawasan guna memastikan setiap program pembangunan daerah berpihak pada kebutuhan masyarakat. (wd/adv/dprd/smd)