Konus.id, Samarinda – Inisiatif baru pengelolaan sampah di Kota Tepian kembali digaungkan. Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Ardiansyah, memperkenalkan program “Kutiga” sebagai langkah konkret mengubah pola lama penanganan sampah rumah tangga menjadi lebih berkelanjutan.
“Kutiga itu artinya kupilah, kupilih, kuolah. Sekarang kita sudah mulai jalankan di beberapa tempat dan terus kita gaungkan,” ujar Ardiansyah.
Melalui program ini, ia ingin mendorong masyarakat untuk aktif memilah sampah dari rumah. Menurutnya, kebiasaan kecil ini bisa memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi perekonomian keluarga.
“Dulu kita harus bayar untuk buang sampah, sekarang dengan memilah, justru bisa menghasilkan uang,” jelasnya.
Paradigma lama yang hanya berorientasi pada kumpul, angkut, dan buang, kata dia, sudah saatnya ditinggalkan. Ia menggagas pendekatan baru yang lebih bernilai, yaitu kumpul, angkut, cuan.
Tak hanya sebatas teori, Ardiansyah juga menjadwalkan kegiatan studi banding pada 17 Juli ke sejumlah bank sampah aktif, seperti Bank Sampah Silopales dan Bank Sampah Plamboya di Sungai Siring.
“Saya sering ajak mereka ke lokasi bank sampah. Tujuannya supaya mereka langsung melihat prosesnya, jadi lebih mudah dipahami daripada hanya mendengar cerita,” sambungnya.
Program ini menggandeng relawan dan ibu-ibu rumah tangga sebagai ujung tombak gerakan, dengan harapan bisa menciptakan budaya pemilahan sampah yang konsisten dan berkelanjutan. Selain menekan volume sampah, “Kutiga” juga membuka peluang ekonomi alternatif bagi masyarakat.
(Wd/adv/dprd/smd)
