DPRD PPU

Harga Gabah Naik, DPRD PPU Dorong Petani Tak Alihkan Lahan Sawah ke Sawit

20
×

Harga Gabah Naik, DPRD PPU Dorong Petani Tak Alihkan Lahan Sawah ke Sawit

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU, Sujiati

Konus.id, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah merancang peraturan daerah untuk menahan laju alih fungsi lahan pertanian. Sinyal ini diarahkan langsung ke para petani, agar tidak sembarangan mengalihkan sawah menjadi kebun sawit praktik yang selama ini marak terjadi akibat ironi klasik: irigasi minim, harga gabah menyedihkan.

Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU, Sujiati, menegaskan bahwa alih fungsi sawah ke sawit bukan semata pilihan, melainkan kondisi terpaksa. “Waktu itu irigasi sulit, harga gabah rendah. Petani cari jalan bertahan, akhirnya tanam sawit,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa sebagian sawah sempat dibiarkan ‘tidur’ karena petani tidak mampu mengolahnya dengan air terbatas. Dalam situasi seperti itu, sawit dianggap jalan keluar yang lebih menjanjikan. Namun, dengan harga gabah saat ini yang telah menembus Rp6.500 per kilogram, Sujiati menyebut momen ini sebagai peluang untuk mengembalikan fungsi lahan ke pertanian pangan.

“Saat ini harga gabah cukup baik. Kalau irigasi dibenahi, saya yakin petani bisa kembali fokus tanam padi,” katanya.

Sujiati menilai langkah yang dibutuhkan sekarang adalah pendekatan persuasif dan edukatif kepada petani, bukan pemaksaan. “Perlu sosialisasi. Jangan sampai petani malah makin tertekan. Tapi kita juga harus jaga agar ketahanan pangan daerah tidak jebol,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika alih fungsi lahan terus dibiarkan tanpa regulasi, mimpi swasembada pangan daerah bisa mandek sebelum berkembang.

“Kita sedang upayakan kemandirian pangan. Tapi kalau sawah terus menyusut, apa yang mau diswasembadakan?” tutup Sujiati, sembari berharap harga gabah stabil atau bahkan naik lagi.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *