Konus.id, Penajam – Digitalisasi pembayaran memang lagi gencar digaungkan, tapi Ketua Komisi II DPRD PPU, Tohiron, punya pandangan beda. Menurutnya, sistem kayak QRIS belum sepenuhnya cocok buat pelaku UMKM kecil di Penajam Paser Utara.
“Pedagang kecil belum sanggup pakai QRIS. Untungnya cuma Rp10.000, sekali transaksi kena potongan Rp3.000, ya rugi dong,” kata Tohiron, (28/03/2025).
Ia bilang, metode pembayaran digital memang oke buat bisnis tertentu. Tapi buat UMKM skala kecil, apalagi yang masih berjualan di pasar tradisional, transaksi tunai masih jadi pilihan utama.
“Toh kalau ada pedagang di pasar yang gak mau terima uang tunai dan maksa harus QRIS, saya yakin barangnya gak bakal laku,” ujarnya tegas.
Tohiron juga mengingatkan, jangan sampai digitalisasi ini malah dipaksakan. Menurutnya, masyarakat akan beralih ke digital kalau memang sudah siap dan merasa nyaman.
“Kalau sudah terbiasa dan merasa aman, pasti pelan-pelan akan pindah ke digital. Tapi kalau masih nyaman pegang uang fisik, ya jangan dipaksain,” tutupnya.(aw/adv/dprd/ppu)