Konus.id, PPU – Pembangunan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang berkembang pesat menuntut kehadiran tenaga kerja teknis berkualitas. Dalam hal ini, Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Hariyono, yang akrab disapa Ion, menegaskan bahwa kebutuhan akan teknisi kelistrikan dan bangunan menjadi sangat mendesak untuk mendukung kemajuan tersebut.
Menurutnya, peran dinas terkait sangat diperlukan untuk mendata dan memberikan pelatihan khusus kepada warga, demi memenuhi kebutuhan tenaga teknis ini. Ion melihat bahwa tenaga teknis di bidang kelistrikan dan bangunan merupakan keahlian yang sangat dibutuhkan di tengah laju pertumbuhan pembangunan infrastruktur.
“Kalau di saat ini kan pertumbuhan pembangunan itu butuh yang skalanya teknis, seperti misalnya teknisi untuk kelistrikan, untuk bangunan. Biasanya itu yang paling dibutuhkan,” ujarnya.
Dalam pandangan Ion, pemerintah tidak hanya harus bergerak cepat, tetapi juga tepat dalam menyiapkan tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan pembangunan yang semakin kompleks.
Untuk memulai langkah ini, Ion mengusulkan agar dinas terkait segera melakukan pendataan jumlah warga yang memiliki keterampilan teknis di bidang tersebut. Pendataan ini akan membantu mengetahui seberapa besar kebutuhan pelatihan tambahan yang diperlukan agar kapasitas tenaga lokal dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Ya, dari awal saya sampaikan, dinas terkait harus mendata jumlah atau warga yang memang mempunyai keahlian seperti itu, berapa yang sudah punya dan berapa yang belum,” ungkapnya.
Selain mendata, Ion juga menekankan pentingnya pelatihan teknis bagi warga yang belum memiliki keahlian di bidang yang dibutuhkan. Ia berpendapat bahwa pelatihan ini akan sangat berguna dalam mempersiapkan tenaga kerja yang dapat mendukung pertumbuhan infrastruktur di IKN.
“Nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, sekarang ini IKN sedang butuh infrastruktur, nah butuh tenaga teknis,” tambahnya.
Ion berharap pelatihan yang diberikan oleh dinas terkait bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga mampu membekali warga dengan kemampuan teknis yang relevan dan dapat diterapkan langsung dalam pekerjaan.
Pelatihan tersebut, menurutnya, harus mencakup keahlian yang sifatnya praktis agar tenaga kerja lokal tidak hanya siap bekerja di IKN, tetapi juga memiliki daya saing yang lebih baik.
“Kalau kita belum punya, makanya saya bilang kembali lagi ke sumber daya manusianya. Harus diberikan pelatihan-pelatihan khusus yang sifatnya teknis sehingga ini bisa menopang dan bisa membuat satu kemajuan,” ujarnya. (aw/adv/dprd/ppu)