Konus.id, Samarinda – Dialog dan Penandatanganan Komitmen Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarang (SBS) serta pemberian penghargaan atas kinerja penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Timur telah dilaksanakan pada Senin (18/11/2024).
Dalam acara yang berlangsung di Ruang Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Sarkowi V Zahry, menekankan urgensi tindakan nyata di balik komitmen yang telah ditandatangani.
Menurut Sarkowi, program ini harus melampaui batas formalitas untuk benar-benar memberikan dampak nyata pada masyarakat. “Kami mendukung agar aksi nyata mengikuti komitmen yang telah ditandatangani, bukan sekadar formalitas. Harus ada tindakan yang sampai ke masyarakat,” tegasnya.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi tantangan utama dalam penanganan stunting dan SBS, yaitu pentingnya keterlibatan langsung masyarakat. Sarkowi mengingatkan bahwa budaya lokal, seperti kebiasaan masyarakat yang hidup di sekitar sungai, harus menjadi bagian dari pendekatan program.
“Masyarakat kita sudah akrab dengan kehidupan di sungai. Untuk itu, perlu melibatkan tokoh masyarakat yang lebih dekat dengan mereka dalam upaya penyadaran,” jelasnya. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan berbasis komunitas untuk meningkatkan efektivitas program.
Sarkowi juga menyinggung pentingnya alokasi anggaran yang memadai dan identifikasi wilayah prioritas untuk memastikan program berjalan optimal. “Ini adalah program bersama, sehingga kolaborasi antar semua pihak, termasuk dukungan anggaran, sangat penting,” tandasnya. (aw/adv/dprdkaltim)
