DPRD KALTIM

Tingginya Biaya Produksi Jadi Sorotan DPRD di Balik Kenaikan Harga Beras di Kaltim

7
×

Tingginya Biaya Produksi Jadi Sorotan DPRD di Balik Kenaikan Harga Beras di Kaltim

Sebarkan artikel ini
Foto : Guntur, Anggota DPRD Kaltim. (Foto : Ist)

Konus.id, Samarinda, Melonjaknya harga beras di Kalimantan Timur menjadi tantangan besar, tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga petani yang menghadapi tingginya biaya produksi. Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Kaltim), Guntur, harga pupuk yang mahal menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya harga gabah di pasaran.

“Penyebab utama melonjaknya harga beras adalah tingginya harga gabah. Petani terpaksa menaikkan harga gabah karena mereka menghadapi mahalnya biaya pupuk,” jelasnya.

Guntur menilai kondisi ini menimbulkan efek domino yang berdampak langsung pada harga beras di tingkat konsumen. Ia menekankan bahwa beban berat yang dirasakan petani harus segera diatasi untuk mencegah dampak lebih besar pada ekonomi masyarakat.

Sebagai solusi, Guntur mengusulkan peran aktif Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menyediakan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau. Ia percaya langkah ini dapat membantu petani mengurangi biaya produksi dan menjaga stabilitas harga gabah.

“Jika harga pupuk bisa ditekan, biaya produksi petani akan lebih ringan. Ini akan menjaga stabilitas harga gabah dan akhirnya membuat harga beras lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Guntur menyoroti pentingnya pembenahan sistem distribusi pupuk agar lebih efisien dan memastikan ketersediaan gabah di pasar lokal. Hal ini, menurutnya, akan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga yang kerap menjadi salah satu penyebab kenaikan harga.

Dengan solusi tersebut, Guntur optimis bahwa sektor pertanian di Kaltim dapat kembali stabil. Ia berharap petani dapat bekerja tanpa beban biaya produksi yang tinggi, sementara masyarakat juga bisa menikmati harga beras yang wajar.

“Sektor pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan. Dukungan nyata kepada petani adalah kunci untuk menciptakan keseimbangan antara produksi dan harga yang adil bagi semua,” pungkasnya. (aw/adv/dprdkaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *