DPRD KALTIM

Kerawanan Pemilu Kaltim: Sigit Wibowo Tegaskan Pentingnya Kesadaran Publik

8
×

Kerawanan Pemilu Kaltim: Sigit Wibowo Tegaskan Pentingnya Kesadaran Publik

Sebarkan artikel ini
Foto : Anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo (foto:Aw/Konus.id)

Konus.id, Samarinda, Kalimantan Timur yang selama ini dikenal kondusif dalam penyelenggaraan pemilu, kini mendapat perhatian nasional setelah masuk dalam lima besar daerah dengan potensi kerawanan tinggi berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 yang dirilis oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Tingginya kerawanan ini, menurut Sigit Wibowo, anggota DPRD Kaltim, salah satunya dipicu oleh terbatasnya jumlah pasangan calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada 2024.

“Ketika hanya ada dua pasangan calon, persaingan akan terkonsentrasi. Kedua belah pihak pasti berusaha semaksimal mungkin untuk menang, sehingga gesekan bisa saja terjadi,” jelas Sigit.

Selain itu, Sigit juga menyoroti keberagaman masyarakat Kaltim sebagai faktor lain yang dapat memengaruhi potensi kerawanan. Ia mengingatkan agar keberagaman ini terus dijaga sebagai modal sosial, bukan menjadi pemicu konflik.

“Keberagaman di Kaltim adalah modal besar. Selama ini kita hidup damai, dan itu harus terus dijaga. Jangan sampai perbedaan pandangan politik merusak harmoni yang sudah ada,” tegasnya.

Meski Bawaslu juga menempatkan DKI Jakarta sebagai provinsi paling rawan, Sigit melihat situasi Jakarta berbeda dengan Kaltim. Dengan jumlah pasangan calon yang lebih banyak, dinamika politik di Jakarta lebih kompleks, sementara di Kaltim, dengan hanya dua pasangan calon, potensi konflik lebih terkonsentrasi.

Namun, optimisme tetap menjadi sikap utama. Sigit percaya bahwa dengan komitmen semua pihak, Pilkada 2024 di Kaltim dapat berlangsung aman dan tertib. Ia juga menekankan bahwa keamanan pemilu adalah tanggung jawab bersama. “Keamanan pemilu bukan hanya tugas aparat atau penyelenggara, tetapi tanggung jawab kita bersama. Semua elemen masyarakat harus saling mendukung,” katanya.

Langkah-langkah proaktif juga sudah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim dan Komisi II DPR RI yang terus menggalakkan sosialisasi pemilu. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih hingga mencapai target 77,5 persen, angka yang lebih tinggi dibandingkan partisipasi pada pilkada sebelumnya.

“Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci. Ketika masyarakat terlibat dan sadar akan pentingnya pemilu, potensi konflik dapat diminimalkan. Mari kita jaga Kaltim tetap damai demi masa depan yang lebih baik,” pungkas Sigit. (aw/adv/dprdkaltim)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *