Konus.id, PPU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Ishaq Rahman, menyoroti pentingnya peran DPRD dalam mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi pedagang pasar di tengah rencana pemindahan dan pengembangan pasar.
Ishaq mengungkapkan bahwa pemerintah tidak boleh asal mengambil keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan pedagang tanpa mempertimbangkan masukan dari mereka.
Menurutnya, aspirasi pedagang adalah faktor kunci yang harus diperhatikan untuk memastikan kebijakan yang diambil tepat sasaran dan tidak merugikan masyarakat.
“Ada dorongan dari DPRD juga, bahwa sebagai anggota, ya kita harus mendengarkan pedagang,” kata Ishaq.
Pernyataan ini menegaskan komitmen DPRD PPU untuk selalu memperhatikan suara pedagang sebagai bagian dari tanggung jawab mereka. Ishaq mengungkapkan bahwa pedagang pasar sering kali menghadapi kendala terkait sempitnya tempat berjualan dan dampak pasar terhadap lalu lintas.
“Pemerintah juga jangan asal ambil keputusan tanpa pertimbangan dari pedagang,” tegasnya, menyatakan bahwa keputusan sepihak hanya akan menimbulkan ketidakpuasan dan masalah baru di kemudian hari.
Ishaq menilai bahwa pembangunan pasar memang penting, namun prosesnya harus melibatkan semua pihak yang terlibat, terutama pedagang yang menjadi pengguna utama fasilitas tersebut.
“Pembangunan itu memang penting. Kalau bicara tentang pasar, itu paling penting,” lanjut Ishaq.
Ia menambahkan bahwa kebijakan pengembangan pasar harus bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan efisiensi bagi pedagang dan pembeli, tanpa mengorbankan aspek fungsional seperti kelancaran lalu lintas di sekitar pasar.
Lebih jauh, Ishaq mengungkapkan bahwa ia secara rutin mengunjungi pasar untuk duduk bersama pedagang dan mendengar langsung keluhan mereka.
Dalam diskusi yang dilakukan hampir setiap minggu, ia menemukan bahwa masalah utama yang dikeluhkan pedagang adalah sempitnya tempat berjualan dan gangguan terhadap lalu lintas yang diakibatkan oleh aktivitas pasar.
“Saya hampir setiap minggu pasti ke pasar untuk duduk dan ngobrol sama pedagang. Yang mereka keluhkan itu ya sempitnya tempat, kemudian mengganggu lalu lintas, itu saja,” tutupnya. (adv/dprd/ppu/dag)